Bacaan Doa IIftitah Latin dan Artinya

doa iftitah

PECINTA DAWUH -  Doa iftitah merupakan doa yang dibaca setelah melakukan takbiratul ihram atau sebelum bacaan surah Al – Fatihah pada rakaat pertama. Kata iftitah berasal dari kata ‘fataha’ yang artinya pembukaan.

Oleh karena itu, doa ini dibaca di awal rakaat. Membaca doa iftitah bukan termasuk rukun dalam shalat. Doa iftitah merupakan bacaan sunnah, artinya tidak diwajibkan membaca doa iftitah ketika shalat.

Apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala, sedangkan bila tidak dikerjakan tidak akan mendapatkan dosa. Namun, alangkah baiknya kita tetap membaca doa iftitah agar shalat kita akan terasa lebih sempurna.

Doa iftitah sebenarnya ada bermacam – macam versi. Namun, di artikel ini kita hanya akan membahas tiga versi doa iftitah.

doa iftitah

Doa Iftitah Versi Pertama

Doa iftitah ini diriwiyatkan oleh Jama’ah kecuali al – Tirmidzi yang mana haditsnya bersumber dari Abu Hurairah ra. Adapun doa iftitah sekaligus artinya adalah sebagai berikut ini.

اللّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ، اللّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ

خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ ، اللهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ

Latinnya :

“Allaahumma baa’id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib. Allaahumma naqqinii minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadlu minad danas. Allaahummaghsil khathaayaaya bil maa-i wats tsalji wal barad”

 

Artinya :

“Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah diriku dari segala kesalahan-kesalahanku, sebagaimana bersihnya kain putih dari kotoran. Ya Allah,cucilah segala kesalahan-kesalahanku dengan air, salju, dan embun”.

 Versi Kedua

Doa iftitah versi kedua ini diriwayatkan oleh Imam Muslim yang mana sumber haditsnya adalah dari Ibnu Umar ra. Adapun doanya adalah sebagai berikut ini.

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

 

 

Latinnya :

Allaahu akbar kabiira(n), wal hamdulillaahi katsiira(n), wa subhanaallaahi bukrataw wa ashiila(n).

 

Artinya :

“Allah Maha Besar dengan Kemahabesaran sesungguhnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, dan Maha Suci Allah sepanjang waktu pagi dan petang.”

 Versi Ketiga

Versi ketiga ini diriwayatkan oleh Imam Muslim. Haditsnya bersumber dari Ali bin Abi Thalib ra.

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا (مُسْلِمًا) ، وَمَا أَنَا مِنَ  الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِين

اَللّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْتَ رَبِّي، وَأَنَا عَبْدُكَ، ظَلَمْتُ نَفْسِي، وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا، إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِي يَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ،  تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ»

 

Latinnya:

Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wamaa anaa minal musyrikiin. inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil ‘aalamiina. laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin. Allahumma antal maliku laa ilaha illallaha illaa anta anta robbi, wa anaa abduka dzolamtu nafsii, wa’taraftu bizammbii, fagfirlii zunuubii, jamii’aa, innahu laa yagfiruzzunuuba illa anta. Wahdinii liahsanil akhlaa qi laa yahdii liahsanihaa illa anta, washrif ‘anni sayyiahaa laa yashrifu ‘anni sayyiahaa illa anta, labbaika wasa’daika walkhairu kulluhu fii yadaika, wasysyarru laisa ilaika, anaa bika wa ilaika, tabaarakta wa ta’aalaika, astagfiruka wa atuubu ilaik

 

Artinya :

“Aku menghadap kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi, dengan memegang agama yang lurus  (muslim) dan diriku tidak tergolong orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku dan hidupku serta matiku adalah untuk Allah. Tuhan seru sekalian alam, tiada sekutu bagi-Nya, dan karena itu, diriku diperintah dan diriku termasuk orang-orang muslim. Ya Allah, Engkau adalah Raja, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau, engkau Tuhanku dan aku adalah hamba-Mu, aku menganiaya diriku sendiri, aku mengakui dosaku (yang telah kulakukan).

Oleh karena itu, ampunilah dosa-dosaku, sesungguhnya tidak akan ada yang mengampuni dosa-dosaku, kecuali Engkau. Dan tunjukkanlah diriku pada akhlak yang terbaik, (yang) tidak akan menunjukkan kepadanya kecuali Engkau. Hindarkanlah diriku dari akhlak yang jahat, tidak akan ada yang bisa menjauhkanku daripadanya, kecuali Engkau, aku penuhi panggilan-Mu dengan kegembiraan, seluruh kebaikan di kedua tangan-Mu, kejelekan tidak dinisbahkan kepada-Mu, aku hidup dengan pertolongan dan rahmat-Mu, dan kepada-Mu (aku kembali). Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi, aku memohon ampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu” .


Adab dan Tata Cara Membaca Doa Ifti’tah

Sebelum kita mengetahui apa saja keutamaan dari bacaan doa iftitah, alangkah lebih baiknya kita mengetahui terlebih dahulu adab dalam membaca doa iftitah.

Ketika kita membaca doa iftitah, bacalah dengan suara yang pelan, baik ketika shalat berjamaah maupun munfarid (sendiri). Namun, jika kita menjadi baik alangkah baiknya kita memilih bacaan doa iftitah yang pendek agar tidak ketinggalan membaca surah Al – Fatihah.

Jika kita tertinggal atau terlambat datang shalat (makmum masbuk), doa iftitah tidak perlu dibaca agar bisa mengikuti rakaat selanjutnya. Selain itu, juga tidak perlu menggantinya dengan sujud sahwi sebab bukan merupakan syarat wajib.

Selain itu, doa iftitah juga tidak perlu dibaca ketika shalat jenazah.

Keutamaan Doa Iftitah

Doa merupakan sarana manusia untuk menunjukkan keindahan dan penghambaan yang dalam kepada Allah Subhanallahu wa ta’ala. Doa juga merupakan sarana manusia untuk memohon ampunan. Oleh karena itu, kita sangat dianjurkan untuk membaca doa iftitah walaupun bukan merupakan rukun shalat.

Bacaan doa iftitah sendiri mempunyai makna yang dapat mengantarkan keberkahan, sebab para malaikat beramai – ramai mengangkat doa ini ke hadapan Allah.

Doa iftitah juga  mempunyai keutamaan yang luar biasa, yaitu dibukakannya pintu langit sehingga permohonan ampunan yang kita sampaikan kepada Allah bisa tersampaikan lebih cepat.

Bahkan Rasulullah yang terbebas dari dosa, setelah mengetahui keutamaan ini, beliau selanjutnya tidak pernah melewatkan untuk membaca doa dalam setiap shalatnya.  Selai itu, doa iftitah juga dapat mendatangkan pahala yang berlimpah.

Previous article
Next article

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Ads Tengah Artikel 1

Ads Tengah Artikel 2